Pada suatu hari, saya bersama
teman-teman saya banyak sedang mengadakan
kegiatan pramuka di sekolah. Kejadiannya
sangatlah lama, dan di ruangan terbuka yang dapat
dikatakan udara cukup panas. Saat itu, tepat pukul
13:00. Pada waktu itu, kami melakukan beberapa
kegiatan rutin yang biasa kami jalani setiap harinya.
Cerita Sex ABG dikelas
Pada pukul 15:00, acara Pramuka dibubarkan.
Kamipun segera bergegas meninggalkan tempat
tersebut. Aku setelah dari tempat itu, berniat pergi
ke sebuah Multiplayer. Saat saya setiba di Sekolah,
saya melihat seorang anak yang sedang mengintip
ke dalam sebuah ruangan di dalam sekolah.
Karena saya sedikit ada rasa curiga, maka saya
memutuskan untuk mendekatinya. Ketika saya
mendekatinya, perasaan saya merasa sedikit tidak
enak. Karena itu, saya tidak jadi mendekatinya.
Tak lama kemudian, datanglah teman saya
bernama Jetprak, anak yang selalu bermain
bersama saya dan “sedikit rusak”. Saat itu, ia
mengatakan, bahwa ada orang yang menitipkan
barangnya di Lapangan Olahraga di Lantai 5.
Karena ada rasa sedikit curiga, maka saya pergi ke
sana untuk memastikan ada apa di sana.
Setelah saya tiba di sana, saya melihat ada
sebuah kantongan di dekat sebuah panggung
pergelaran. Sebelum saya beranjak untuk
melihatn6ya, saya pastikan dulu, bahwa tidak ada
jebakan. Setelah saya cek, ternyata tidak ada sama
sekali jebakan. Lalu, sayapun segera melihat apa
isi dari Barang tersebut.
Setelah saya pegang benda tersebut, saya buka
kantongnya satu persatu. Ternyata, pembungkus
benda tersebut sangatlah banyak, sehingga saya
pusing untuk membukanya satu persatu. Sampai
pada akhirnya, Kantonga itu habis terbuka pada
bungkusan yang kelima puluh. Setelah saya lihat,
ternyata isinya adalah berbagai macam foto-foto
yang dapat dikatakan “rusak” dan berbagai macam
alat KB dan Seks. Tetapi saya sempat bertanya
keheranan “siapa dan untuk apa ini?”. Karena
merasa tidak sopan, maka kukembalikan lagi
kepada tempatnya. Setelah sekian lama, saya
hanya menunggu sang waktu berlalu. Kebetulan
pada saat itu tidak ada orang, maka saya bisa
bersantai sejenak di sana.
Setelah sekian lama, saya ingat, bahwa saya akan
bertanding lomba Catur antar 1 Sekolah. Saat itu,
saya telah mencapai Final, dan lawan saya yang
berikutnya, adalah Fahris (Sekarang ia anggota Dark
Falcon). Karena tidak ada orang, maka saya
berlatih sendiri di tempat itu.
Sesudah saya berlatih selama 1 jam, saya merasa
kelelahan. Maka, saya putuskan untuk beristirahat
dengan melakukan Break Dance. Beberapa waktu
yang lalu, saya diajarkan oleh salah seorang teman
saya untuk berlatih Break Dance, seperti Salto,
Rolling, Hip Hop, dan lain sebagainya. Akan tetapi,
saya tertarik akan salah satu gerakan yang sangat
sukar, yaitu Tornado Roll (Rolling di Udara).
Karena saat itu tidak ada orang, saya iseng untuk
mencobanya dengan naik di atas tiang penyangga.
Saat itu, saya menaikinya dengan memanjatnya.
Saat saya akan melakukannya, tiba-tiba ada 2
orang yang masuk ke ruangan itu. Tidak disangka,
itu adalah Fahris, lawan Finalku nanti, dan yang
satu lagi, adalah anak yang terdapat di Foto-foto
yang kulihat tadi, karena namanya cukup panjang,
sebut saja NT.
Karena tempat itu cukup luas, saya mencoba untuk
mendengarkan suara mereka dengan
mendengarkan gemanya. Kulihat Fahris mulai
membuka kantongan tersebut, dan:
“Lihat, sekarang kamu percaya kan? Aku ini tidak
pernah berbohong, jangan macam-macam kamu!”
kata Fahris.
“Ih.. kamu kok jahat! Awas, nanti aku adukan ke
guru lho!” sambung NT.
“Mangkanya, lebih baik kamu harus tunduk
kepadaku, atau..” pembicaraan terpotong.
“Atau apa hah?” teriak NT agak keras.
“Atau aku Renggut Keperawananmu!” Teriakan
Fahris menggelegar.
“Janganmacam-macam kamu, cepat serahkan!”
NT meneruskan.
Belum sempat NT bergerak, Fahris sudah
menerjang NT dan langsung menelanjangi NT
dengan kasarnya.
“Ah.. Jangan Far.. Jangan!!” Teriakan NT keras
sambil menangis tersedu-sedu.
“Segera kuambil keperawananmu!!” Lanjut Fahris.
Fahrispun memulai aksinya dengan sangat gesit, ia
melakukan ML pemanasan dengan rasa sangat
Hot. Tetapi, aku berusaha untuk tetap berada di
langit-langit meskipun aku hanya bertumpu dengan
Tiang datar dengan lebar 30 cm.
Setelah ia melakukan pemanasan, iapun akhirnya
siap untuk memulai aksi tergilanya.
“Ah.. jangan far.. jangan ambil keperawananku..
tolonglah..” pelas NT.
Tetapi, Fahris tidak mempedulikan perkataannya,
dan akhirnya, iapun melakukan seks dengan NT.
“Earrgghh..” Teriak NT begitu batang kemaluan
Fahris memasuki liang senggama nya.
Setelah itu, Fahripun mulai melakukan
penggesekan terus menerus sampai ia berhenti
setelah menit kesepuluh.
“Bagaimana, enak kan, mangkanya, jangan coba-
coba!” kata Fahris puas.
Setelah itu, Fahrispun mulai kembali melancarkan
aksinya untuk kembali melakukan persetubuhan.
Selama mereka melakukan persetubuhan, NT terus
mengerang-erang kesakitan
“Eng.. eugh.. ough.. aekh.. eakh.. eikh.. oekh..”
Desahan NT turut membuatku terangsang. Tetapi,
karena pada saat itu, aku belum pernah
bermasturbasi, maka aku diam saja dan terus
menyaksikan.
Setelahsekian lama, akhirnya mereka berhenti dan
tertidur lemas. Sepertinya, mereka telah Orgasme
bersama, dan kulihat NT berdarah. Mungkin ia
telah kehilangan keperawanannya. Karena
kesempatan tidak ada orang, maka sayapun segera
mengambil kamera, dan menfoto beberapa foto
yang membuktikan Fahris bersalah. Setelah itu,
sayapun berniat kabur melalui Jendela Ventilasi di
dekatku.
Ketika hendak keluar, aku mendengar ada suara
gebrakan. Setelah kulihat ada sumber suara
tersebut, tenyata itu adalah Gloria yang masuk
lewat Pintu dan terjatuh dan kakinya mengenai
Lantai dan sepertinya ia Lumpuh sementara
(Paralyze). Seketika itu pula, bangunlah Fahris
dalam keadaan segar bugar seperti tidak sehabis
bercinta. Iapun mendekati Gloria.
“Hai, cewek, kamu sudah melihat perbuatan kami
ya?” kata Fahris.
“Lihat apa? Aku baru saja masuk ke ruangan ini.”
jelas Gloria.
“Jangan bercanda, lagipula kamu kan juga
mengintip aku saat bercinta dengan SOS tadi kan
di kelas” lanjut Fahris.
“Kamu jangan macam-macam. Aku tak tahu!”
sangkal Gloria.
“Sudah, lebih baik kamu bercinta juga saja
denganku!” Perintah Fahris.
“Jangan.. jangan sentuh aku.. jangan..” Teriak
Gloria.
Karena aku tidak tega melihat Gloria yang begitu
Cantik dan Seksi yang masih perawan, akupun
berbuat nekat. Entah apa yang merasuki pikiranku,
aku langsung saja melompat menuju ke Fahris dan
melakukan Tornado Roll. Dan akhirnya, berhasil,
sayapun berhasil menghajarnya dan membuatnya
pingsan. Akan tetapi, akupun langsung lumpuh
total seketika. Tetapi, saya belum menyerah.
Sayapun memberikan Kamera yang saya gunakan
untuk menfoto Fahris dan NT tadi. Dan akhirnya,
akupun pingsan.
Keesokan harinya, aku terbangun di atas tempat
tidur. Aku melihat sekelilingku, dan ternyata, aku
berada di rumah sakit. Akupun segera berbaring
kembali, tetapi tidak tidur. Karena keluargaku jauh
dariku, maka tidak ada sama sekali yang datang
menjengukku. Saya sangat merasa sedih saat itu.
Tidak lama kemudian, Gloria datang dan
menghampiriku. Ia berjalan seperti orang normal.
Aku pikir Paralyzenya sudah sembuh.
“Ali, apakah lukamu masih sakit?” tanyanya.
“Tidak juga sih, tapi sudah mendingan.” sahutku.
“Eh, terima kasih ya, kamu sudah menolongku pada
saat itu.” ucapnya
“Ah, tidak apa-apa. Aku memang sudah biasa
melakukannya.” jawabku seenaknya.
“Lantas mengapa NT pada saat itu tidak kamu
tolong?” tanyanya.
Waduh, mati aku. Aku tidak mungkin mengatakan
bahwa aku membedakan sesama manusia (dalam
arti Gloria dan NT). Lalu akupun menemukan
jawaban sempurna.
“Oh, pada saat itukan Fahris masih dalam keadaan
Fit, jadi aku tidak mungkin dapat menghadapinya
secara fisik.”
“Kalau mental?” tanyanya lagi.
“Itu mungkin saja dapat kuatasi. Oh ya, bagaimana
dengan kejuaraan catur hari ini? Aku kan tidak
dapat ikut?” tanyaku.
Gloriapun mengeluarkan sesuatu dari dalam
tasnya. Ternyata, ia mengeluarkan kameraku dan
kertas yang menyatakan bahwa aku langsung
memenangkan pertandingan karena Fahris
melakukan perbuatan yang tidak terhormat. Akupun
merasa lega, dan akhirnya akupun bertanya lagi.
“Bagaimana pendapatmu?” tanyaku.
“Yah.. hebat.. boleh juga..” katanya.
Entah apa yang menghantui pikiranku, akupun
menyatakan cinta padanya, tetapi ia menjawab
“Waduh, jangan dulu ya, aku masih belum mau
pacaran, lain kali saja ya. Sementara ini, ayo kita
berteman dan melakukan petualangan bersama di
Sekolah.”
“Jadi, kamu juga suka menyusup ya?” tanyaku.
“Iya, sejak kecil, aku suka sekali berpetualang, jadi,
kamu kan juga sama, mari kita satukan hobi kita
bersama.” jelasnya.